Monday, April 29, 2013

MOM AND DAD



DOA UNTUK IBU
Puisi Mutia Fitriyani

Aku tak tau apa yang harus kuLakukan tanpa dia
Dia yang seLaLu mengerti aku
Dia yang tak pernah Letih menasehatiku
Dia yang seLaLu menemani

DiaLah Ibu
Orang yang seLaLu menjagaku
Tanpa dia aku merasa hampa hidup di dunia ini
Tanpa.nya aku bukanlah apa-apa

Aku hanya seorang manusia Lemah
Yang membutuhkan kekuatan
Kekuatan cinta kasih dari ibu
Kekuatan yang Lebih dari apapun

Engkau sangat berharga bagiku
WaLaupun engkau seLaLu memarahiku
Aku tau
Itu bentuk perhatian dari mu
Itu menandakan kau peduLi denganku

Ya Allah,,
BerikanLah kesehatan pada ibuku
PanjangkanLah umur.nya
Aku ingin membahagiakan.nya
SebeLum aku atau dia tiada

Terimakasih Ibu
Atas apa yang teLah kau berikan padaku
Aku akan seLaLu menyanyangimu


-n-


 
Selamat ya maaa....*peluk cium





Berhubung gak pinter banget buat puisi  *bukan orang yang puitis eaaa....
Jadi puisi diatas hasil copycat dari hasil  gogling puisi tentang ibu.
Akhirnya jatuhlah pada puisi karangan Mutia Fitriani *prok prok prok
Selamat ya mbak Mutia (loh??) puisinya aku pajang di blogku....(maksudnya buu???)

Aniway....saat ini aku dan keluarga besarku sedang berbahagia sekali.
Bahagia atas nikmat yang telah Tuhan berikan kepada kami sekeluarga ('Dan Nikmat Apalagi Yang Kamu Dustakan? )
Diberikan orang tua yang sehat (mama dan mama mertua), suami yang sehat, anak-anak yang sehat, adik-adik yang sehat semuanya, sepupu dan ipar2x yang semuanya sehat....daaan gak ketinggalan juga asisten yang sehat-sehat.

Semua diawali dengan kesehatan bukan? Jika fisik dan jiwa kita sehat, tentu kita bisa beraktifitas dan berkarya dengan sebaik-baiknya...urusan yang lain insya Allah akan menyusul. Tuul kaaan??? Betuuulll ... * tanya sendiri, jawab sendiri :-p

Hari Sabtu, tanggal 27 April 2013 kemarin, adalah salah satu hari yang bersejarah untuk keluarga besarku. 
Mamaku tercinta pada hari itu diwisuda sarjana. Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I), setelah hampir 4 tahun (2008 - 2012)  menimba ilmu di STID DI Al Hikmah, Jl. Bangka, Mampang Prapatan Jak Sel.
STID DI adalah singkatan dari Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Dirosah Islamiyah.

Yaa...mamaku pernah bilang, lepas pensiun nanti dia mau kuliah lagi, semenjak papaku meninggal, mama ingin menyibukkan dirinya dengan berbagai macam kegiatan yang bermanfaat. Agar tidak selalu teringat dengan almarhum papaku.

Aku dan adik-adik sih setuju aja, yang terpenting mamaku senang dan bahagia menjalaninya...dan yang paling utama sehat....selalu sehat dalam setiap aktifitasnya...*krn usianya yang sudah tidak muda lagi....sudah masuk 72 tahun guys.....!

Mamaku lahir disebuah kota kecil di desa Payakumbuh Sumatera Barat, 15 Maret 1942 silam.
Sebagai anak pertama dari 5 bersaudara, mamaku tumbuh menjadi pribadi yang penuh tanggung jawab terhadap keluarga dan adik-adiknya. Ayahnya adalah seorang ulama di kampung kecil itu, ibunya adalah seorang ibu rumah tangga yang sangat lembut dan penyayang terhadap anak-anaknya.

Tiba saat usia mamaku menginjak 16 tahun, beliau mengemukakan keinginannya untuk hijrah ke Jakarta. Beliau ingin masuk sekolah keperawatan (AKPER) di Jakarta.
Awalnya keinginan itu ditentang habis-habisan oleh ayah mamaku. Bisa dibayangkan, usia 16 tahun, yang pada saat itu mungkin sekitar tahun1960 an. Seorang gadis remaja dari sebuah desa kecil di kaki gunung,  ingin pergi ke kota besar, Jakarta, menuntut ilmu. Melewati lautan....sudah barang tentu di tentanglah segala keinginan mamaku itu. 

Tapi takdir mungkin berkata lain....jika mamaku terus berada di kampung kecil itu,  mungkin aku tidak akan nge-blog seperti sekarang.....(loh kok??).

Akhirnya pergilah mamaku berdua dengan adiknya yang laki-laki, merantau ke ibukota Jakarta dengan membawa harapan yang tinggi demi cita-citanya. 
Mamaku memang kuat keinginannya ....akhirnya beliau diterima di asrama putri Sekolah Keperawatan RSCM (yang ada di seberang patung Pak Tani)

Selama beberapa tahun mamaku menimba ilmu disana, sampai akhirnya bisa masuk Akademi Keperawatan RSCM dan bekerja disana sebagai seorang perawat.

Dari seorang perawat sampai menjadi Kepala ruangan lantai 3 kulit dan kelamin RSCM dijalani mamaku selama kurun waktu 32 tahun.....*peluuuuuk mama.
Semua dijalaninya dengan penuh cinta...sampai beliau bisa menyekolahkan adik-adiknya semua di Jakarta, sehingga hampir semua adik-adiknya menjadi orang-orang yang sukses di Jakarta.

Semua itu dilakukan mamaku karena cintanya pada keluarga, dan  karena eratnya hubungan keluarga diantara mereka semua serta yang pasti atas restu juga dari ayah dan ibunya.....

Segala jerih payah mamaku, dari seorang gadis kecil yang bermimpi menimba ilmu di ibukota, walau dengan cemo'ohan dan keuangan yang sangat minim. Tapi mimpi tersebut tidak pernah padam, bahkan semakin terang hari demi hari. 
Akhirnya satu persatu mimpi tersebut bisa diraihnya...

Setahun sebelum masa pensiun mamaku di RSCM, mamaku ditawari bekerja di Jeddah, Arab Saudi.
Kebetulan ada seorang dokter warga negara Indonesia yang mempunyai rumah sakit disana, karena selama ini pasien-pasiennya banyak orang indonesia, tetapi justru pegawai yang bekerja disana bukan orang Indonesia, maka sang dokter tersebut berkeinginan mengambil pegawai-pegawai dari sesama orang Indonesia.
Alhamdulillah, mamaku terpilih dalam salah satu seleksinya. Tapi beliau mengajukan syarat : beliau akan pergi ke Jeddah untuk bekerja, jika suaminya(papaku) diizinkan untuk ikut serta.
Kesepakatan itu akhirnya disetujui...tapi dengan syarat mamaku berangkat duluan, sehingga bisa mengurus segala sesuatunya dari sana.
Akhirnya berangkatlah mamaku ke jeddah, Oktober 2001.
Ternyata  manusia berencana, Tuhan juga punya kuasa, setahun mamaku disana, begitu sulitnya mengurus keberangkatan papaku, banyak sekali kendala sehingga tidak terasa waktu mendekati setahun, papa dan mamaku terpisah.

Terakhir mamaku memutuskan, untuk tidak meneruskan kontrak kerjanya, dikarenakan tidak sesuainya kesepakatan awal. Beliau menyelesaikan kontrak kerjanya hanya setahun saja, dan beliau meminta papaku untuk datang menjemputnya pulang ke Tanah Air sekaligus pergi haji bersama.

Setahun sudah mereka terpisah, rasa rindu yang teramat sangat tentu menyesakkan dada mereka berdua....kami anak-anaknya sudah tentu melihat itu semua, dan kami cuma bisa berdoa, agar mama dan papa bisa berkumpul kembali seperti sedia kala.

Tahun itu, 20 Januari 2003, papaku berangkat untuk menjemput mama sekaligus menunaikan ibadah haji bersama.
Dari pagi hari, kulihat wajah bersih papaku yang bersemangat untuk bertemu kembali dengan istri tercintanya.
Kami sekeluarga mengantarnya ke Bandara, lepas shalat zuhur, papaku naik pesawat menuju tempat dimana mamaku berada, Jeddah.
Kami sekeluarga melepasnya dengan perasaan lega...lega setelah setahun papa dan mama berpisah dan akhirnya dapat berkumpul kembali.

Kamis dini hari, terdengar suara telpon berdering diruang tengah rumahku, segera kuangkat, dan kudengar suara dr Irwin (teman mamaku yang juga dikirim untuk tugas di Jeddah) menyapaku. 
Aku bertanya apakah papaku sudah sampai? ternyata dr Irwin ingin berbicara dengan hubby.
Segera kupanggil hubby, dan kulihat hubby berbicara dengan dr Irwin dengan suara pelan.
Lepas telpon ditutup, hubby memanggilku, dan mendudukkan aku dipangkuannya. Dia berkata, bahwa papa alhamdulillah telah sampai di Jeddah, dan telah bertemu mama, tapi ternyata Allah menghendaki hal lain untuk keluarga kami. Sesampainya papa di bandara, dan hanya berpelukan sesaat dengan mamaku, Allah memanggilnya untuk selama-lamanya.
Aku terdiam...seolah tidak percaya. Bagaimana mungkin? Papa sehat sekali kemarin....masih terbayang wajah putihnya....
Menjelang pagi tidak satu tetes air mataku membasahi pipiku....tapi pada saat aku mengangkat telpon untuk menelpon sanak saudara, mulailah air mata ini seperti aliran anak sungai....tidak dapat berhenti.

Begitulah guys....satu sisi aku bersyukur, takdir memutuskan papaku pergi di pelukan mama. Tapi disisi lainnya, aku dan juga adik-adikku merasa sedih karena tidak dapat melepas kepergian papa terakhir kalinya.
Papaku di makamkan di Ma'la -Makkah-, sesuai dengan permintaan mamaku, di sholatkan di Hijr Ismail, pada saat shalat subuh dengan ribuan jama'ah haji pada saat itu dan di imami oleh Sudais - seorang Imam besar Masjidil Haram-

Semoga Allah menerima segala amal kebaikannya, dan menghapus serta menutup segala kesalahan-kesalahannya, mengumpulkan kami lagi sekeluarga dalam rumahNya yang terindah disana. Amiiin

Selepas kepergian papaku, mamaku berkeinginan untuk mengabdikan dirinya pada kegiatan sosial dan menuntut ilmu. Aku dan adik-adik sangat mendukung....aku senang melihat pancaran cahaya semangat di mata mamaku....semangat dan harapan yang sangat besarlah yang membuat beliau bisa bertahan sampai saat ini...

Dan akhirnya selesai jugalah keinginannya yaitu bisa sekolah lagi mengambil gelar sarjananya di bidang ilmu Dakwah Islam.

Keinginannya yang kedua pun, alhamdulillah dapat terlaksana, yaitu terbitnya tulisan perdana mamaku dalam sebuah buku...

buku pertama mama (diterbitkan Indie)

Laptop kesayangan mama (cemungguuuutt eaaa)

Jadi semangat ya guys.....* ayo cemungguuuuttt......!!! sambil maju mulutnya*
Karena semangat dan harapan itu harus selalu ada dalam hati kita, menjadi bara yang selalu membakar hidup kita, dalam berbuat, berjuang, berkreasi dan bermanfaat bagi orang banyak.....
*puitis eaaaaaa #jlebb



Okay....ini foto-fotonyaaa............
Saat-saat menunggu wisuda mama :



Sambutan oleh DR Hidayat NurWahid

contoh semangat uwo ya naaaak..... :-*

My brother and sister

kecapekan nunggu.......

dimana-mana tetap narsis .... :)

Ini diaaaa....biang narsis

walaupun repot...teteup gayaaa....

Couples.....(liat dari seragamnya yaaa...)





My beloved Mom


we soo proud of you mom.....




dengan cucu-cucu (eh aku bukan cucunya looooh)






bangga denganmu Uwo..... :-*




All Family






keluarga besar Arsil Moloek


para asisten gak mau ketinggalan dooong...

Sunday, April 21, 2013

Menulis, Belajar, Hobby, dan Bisnis



pict from http://ariefnd.wordpress.com/

Yoooo guys.....#gaya nge-rap.....halah!!


Mau tau apa itu IIDN dan IIDB?
Ealaaah....kenapa juga ibu yang satu ini? lagi kasih kuiskah? kok ujug-ujug nanya apa itu IIDN dan IIDB?

Begini sodara-sodara....*ehm* saat ini, aku tuh lagi nafsu banget ikutan berbagai macam komunitas, awalnya dari keinginan belajar *secara gratis tentunya....sambil lirik kanan-kiri*, akhirnya jadi beneran gabung dan serius ikutan groupnya.

IIDN adalah singkatan dari Ibu-Ibu Doyan Nulis, sedangkan IIDB singkatan dari Ibu-Ibu Doyan Bisnis. Secara eike kan udah jadi ibu-ibu, jadinya pastilah eike harus cari komunitas yang isinya ibu-ibu dengan berbagai hobby yang sama.... #lah kalo masuk komunitas bapak-bapak, itu namanya salah kamar buuuu

Berawal dari gossip menggossip...#deuuuh kayaknya deeeh# dengan mbak Cicik, teman seperjuanganku di FLP (Forum Lingkar Pena-------> salah satu organisasi kepenulisan juga), bisa dilihat di sitenya :
http://forumlingkarpena.net/

Beliau nyaranin aku untuk gabung ke komunitas IIDN,IIDB dan KEB (Kumpulan Emak Blogger), pokoknya segala sesuatu yang berbau emak-emak deeeh.................#deuuuh secaraaaa gituuuu

Sebenarnya aku sudah ikut salah satu komunitas yang berbasiskan kegiatan kuliner. Yaitu komunitas NCC (Natural Cooking Club) yang di bidani oleh ibu Fatmah Bahalwan. Komunitas tersebut memang paling aktif di milisnya. Dan sudah gak terhitung lagi jumlah anggota milis NCC di seluruh dunia. Komunitas tersebut juga aktif mengadakan berbagai pelatihan offline bagi pencinta kuliner pemula, dan tidak dibatasi ibu-ibu saja, anggota mereka bisa juga bapak-bapak, bahkan remajapun bisa gabung kedalam komunitas NCC. Kalo kita rajin mantengin milis NCC ini....dijamin deh (ciyuuuus), yang tadinya gak bisa masak, bakalan bisa masak, yang tadinya gak bisa jualan, bakalan PEDE dan berani jualan (jualan masakan maksudnyaaaaa.....).
Kalo mau tau lebih lanjut tentang NCC, mending langsung aja ke sitenya : http://ncc-indonesia.com/

Nah kalo IIDN dan IIDB ini, sesuai dengan namanya , adalah komunitas yang berbasiskan group di facebook. Komunitas yang digawangi oleh mbak Indari Mastuti dan telah berdiri sejak tahun 2010 ini telah  menghasilkan banyak penulis dan pebisnis dari kalangan ibu-ibu. Yang tadinya ibu-ibu itu, terlebih ibu rumah tangga, identik dengan pekerjaan sumur-dapur-kasur......#OMG!!! Benarkah itu??? Jadi gak percaya sendiri#
Sekarang banyak sekali para Ibu rumah tangga yang sudah bisa menghasilkan uang dari kegiatan tulis menulis mereka....malah banyak yang sudah buat buku dan diterbitkan oleh beberapa penerbit ternama. #cuit...cuittt...hidup ibu-ibu Indonesia!!! #



Komunitas IIDN ini juga termasuk yang sangat produktif dalam memberikan ilmu-ilmu pelatihan menulis, dari tingkat dasar sampai dengan expert kepada para ibu-ibu, baik itu secara online maupun offline ....Eh bukan hanya ibu-ibu saja deh, para remaja putri juga boleh kok bergabung dengan komunitas IIDN ini, yang penting  mereka harus jelas Pe-rem-pu-an  bukan laki-laki!  :-D  #lah kalo itu mah namanya jadi BBDN :-p
(Bisa dilihat di sitenya :  http://ibu-ibudoyannulis1.blogspot.com/ )


Selain pelatihan menulis, IIDN juga aktif dalam memberikan informasi mengenai lomba-lomba seputar kepenulisan , penerbit-penerbit, bahkan mbak Indari pun memiliki perusahaan agensi penerbitan naskah -yang bernama IndsCript Creative- dengan beliau sebagai CEO-nya.....#nah tuh, kalau naskah kita dianggap layak untuk diterbitkan, bolehlah menghub beliau :-)

Selama ini, kadang menulis itu untuk sebagian orang dianggap sebagai suatu bakat. Mungkin hal itu ada benarnya, tapi  menurutku, segala sesuatu jika dilatih dan dilakukan secara terus menerus akan menghasilkan potensi baru dalam diri seseorang.
Apapun itu, baik itu menulis, menyanyi, menari, melukis, masak...bahkan bisnis. Memang bagi yang sudah terdapat bakat 'alam' dalam dirinya, dia akan mudah mengeluarkan ide-ide baru untuk hobbynya itu. Tapi bagi yang tidak berbakatpun, itu tidak menjadi kendala, cuma harus diperlukan kesabaran, dan ketelatenan dalam mengasah potensi yang ada dalam dirinya..

Contohnya niiih : dulu waktu masih kecil, aku tuh gak doyan masak, doyannya malah makan....huehehehe
begitu juga waktu beranjak remaja. Keluargaku tuh, rata-rata pada pinter masak, ya mamaku, nenekku, tante-tanteku, beberapa punya rumah makan dan usaha catering .... dan masakan mereka top bgt deh. Tapi entah kenapa saat itu aku tuh gak minat banget masuk dapur.
Termasuk pada saat aku masuk bangku kuliah....pas di tempat kost, kegiatan yang berkaitan dengan masak memasak yang aku bisa, paling cuma masak air dan dadar telor.....wong masak nasi aja kadang suka kelembekan, kekerasan.....yo wiiiis beli aja mbaak di warung :-p

Menjelang menikah.....jeng jeng jeng.....aku ikutan privat kursus masak.....-segitu niatnya :-D
Ceritanya kan mau unjuk gigi (loh???) dan unjuk diri (maksudnya???) sama suami dan mertua nanti setelah menikah....
Dan akhirnya sodara-sodara....kursus privat nan kilat masakku itu, berbuah kecintaanku pada dunia kuliner sampai sekarang....
Waktu hubby pendidikan di Australia, aku berupaya untuk menggali potensi masak-memasakku....dan akhirnya aku bisa menerima pesanan catering kecil-kecilan dari beberapa teman suamiku disana.
Begitu pula pada saat kita pulang  ke Indonesia...kecintaanku pada masak-memasak akhirnya menjurus kepada kecintaanku membuat kue. Yang paling senang adalah pada saat keluarga, terutama hubby dan anak-anak memuji masakan buatanku .....#deuuuh rasanyaaaaaaa

Panjang banget ya contohnya?? biarin ah, siapa juga suruh baca :-p

Nah, begitu juga dengan kegiatan  menulis....jika kita berlatih terus menerus, maka sudah bisa dipastikan itu bisa menjadi bakat terpendam dalam diri kita. Aku sih gak mau mikirin 'uang' dulu untuk sekarang. Karena hubby pernah bilang, "Yang penting kamu suka, kamu cinta kegiatan tersebut....jika kamu sudah merasa nyaman dan senang melakukannya, dan itu mau kamu bisniskan, niscaya jika belum berhasil atau belum seperti yang diinginkan, kamu tidak akan putus asa....karena kamu mencintai kegiatan atau hobby tersebut."
Ini juga sama seperti yang dikatakan sahabatku Nina. Karena dia sangat mencintai kegiatannya dalam pembuatan accesories...maka pada saat barang buatannya belum banyak terjual  -padahal dia cari nafkahnya salah satunya dari sini looh- dia tetap membuat  pernak-pernik accesories itu. "Itu karena aku suka, aku cinta kegiatan ini Ke..., jadi rasanya seperti ada yang kurang, jika dalam sehari aku gak ngerjain accesories," gitu katanya padaku....
Hebaaaaat Ninaaaaaa.......!!!  -prok prok prok , tepuk tangan sendiri- .
Salut banget sama orang-orang yang bisa konsisten dalam mendalami hobby dan pekerjaan mereka, bahkan mereka bisa mengalahkan mood pribadi mereka.

Dan setelah hobby tersebut kita asah terus menerus, maka jika itu akan dijadikan lahan bisnis, sudah pasti bisnis tersebut akan bisa menghasilkan umur yang panjang.

Menulis......
Ini harus kita jadikan kegiatan yang menyenangkan...
Jika dalam kegiatan menulis masih banyak terdapat banyak kekurangan, itu hal yang wajar...namanya juga baru belajar...
Yang penting, cintailah, berlatih terus menerus, dan jangan pernah berputus asa ......# Ingat tuh buuuuu..!!! lagi ngingetin diri sendiri #
Setelah itu...biarlah alam yang menjawab segala sesuatunya.....#uhuuuk#

Nah, salah satu kecintaanku terhadap kegiatan menulis ini  * yang sebenarnya bisa jadi ajang therapy stress looh* . Aku mulai dengan membuat blog. Kalo dulu doyan banget nulis di diary...sampe punya buku diary banyak, dan udah kucel-kucel lagi. Sekarang nulisnya di blog aja....kalo di komputer kan bisa langsung di delete, kalo dikertas, harus dihapus/tip ex, atau bahkan kalo lagi bete, dicoret-coret 'nafsu' :-(

Selain menulis di blog bisa jadi hobby, ajang therapy, ajang narsis dan merasa dirinya selalu eksis (???),   mengasah bakat, mengumpulkan resep2x (ini untuk blogku yang isinya tentang kegiatan masak-memasakku : www.teryouri.blogspot.com) dan  ajang latihan nulis cerita fiksi.

Nulis blog juga bisa jadi ajang promosi untuk jualan, walaupun yang liat blognya baru dari kalangan terbatas ajah....  #maksudnya baru terbatas hubby, adik-adikku, sahabat-sahabatku dan sepupu-sepupuku yang kupaksa setengah mati untuk mengunjungi blogku.....hadewwwwwww!!! merdeka!!!  *senyum puasss*

Pokoknya banyak manfaatnya deh dari menulis itu....
Dan inilah manfaat dari kegiatan tulis menulis itu.....aku jadi punya banyak teman dan sahabat baru...juga tak kalah pentingnya jadi dapat orderan baru .......#yipeeeee!!

Kemarin IIDB ngadain kopdar di jakarta, dan aku juga ikutan datang.....eksis dong buuuu...
Banyak kenal teman baru, banyak ilmu dan manfaat yang kudapatkan dari sana....besok kalo ada acara kopdar-kopdaran lagi, mau ikutan aaah......* sebenarnya niat datang mau silaturrahmi ato icip-icip sih???  ketauan #eeaaaaaa!!! *


yang lain sibuk latihan, aku harus tetap eksis :-p

teman-teman satu group di IIDB, ada penulis dan pebisnis










KOLAM IKANKU

contoh gbr dari klangponddesign.blogspot.com
 
Di depan teras rumahku, terdapat sebuah kolam ikan....gak kecil, gak besar, sedanglah ukurannya.
Kalo buat Chica dan Deena berenang sih muat, tapi kalo aku yang masuk kedalamnya , serasa duduk di ember....gak muat lageee....#udah kebayang kan ukurannya.

Tadinya kolam ikan itu aku isi dengan ikan Koi....secara aku mupeng banget liat kolam ikan Koi-nya sepupuku yang di Depok....wuiiihhh gede-gede loh ikan Koi-nya....
Tapi berhubung  - entah aku yang kagak bisa melihara binatang ya???- tuh ikan Koi-ku kok jadi pada 'berguguran' semua satu-persatu....aku bingung juga.
Kayaknya segala petuah sang penjual ikan sudah aku ikuti dengan 'tha'at'nya....malah sampai aku kasih rumput laut dan bunga Teratai segala lagi.......#laaah emang Koi suka yang begituan ya???? gak tau deh..#
Tapi ternyata setiap hari ada aja yang berguguran ikan-ikan Koi-ku......#nangis di pojokan
Walhasil aku berpikir, mungkin aku gak jodoh kali ya, melihara Koi??? Maka aku putuskan, aku berubah haluan....aku akan melihara ikan Gurame!!!

Dan ternyata sodara-sodara ......ternyata para ikan Gurame itupun tidak mau bersahabat dengan kolamku...
Akhirnya tiap hari, menu makan keluargaku adalah Gurame goreng, Gurame asam manis, Sambel goreng Gurame, Gurame bakar kecap....ya Allaaaah....kenapa jadi begini nasibmu wahai ikan-ikanku????

Sekarang ini....setelah 'eneg' makan ikan peliharaan melulu.....#btw aku sih gak mau makan kalo ikan peliharaanku mati, paling kalo gak dikasih tetangga, yang makan sih suami, anak-anak dan asisten....kalau aku, gak tegaaaaa.....seperti makan soulmate sendiri gituuu.... :-( #

Ohya...belum diterusin lagi ya ceritanya....jadi sodara-sodara, saat ini, berhubung aku sedang berduka cita atas kematian ikan-ikanku yang berturut-turut....#kayaknya gak bakat melihara ikan# sebenarnya sempet terpikir mau melihara ikan mas koki...., tapi kembali ku kubur keinginanku itu...
Sekarang ini kolam ikan di teras depan rumahku, kembali terisi kembali......#yipeeee

Daaaan isinya adalah.......
Jreng....jreng...jrenggg.....
Kura-kura dan ikan sapu-sapu..... :-D
Terserah sodara-sodara mau komentar apa....
Dan aku juga gak tau, apakah si kura-kura bisa bertetangga dengan ikan sapu-sapu....
Yang penting...kolam ikanku untuk sementara ada isinya....

Dan aku berdo'a semoga mereka (para kura-kura dan si sapu-sapu itu) bisa panjang umurnyaaa.....
Amiiin....

LOMBA RENANG......Again

Aku termasuk orang yang menyukai olahraga berenang. Dulu sewaktu aku masih SD, orangtuaku memasukkan aku dan adik-adikku ke sebuah klub renang di daerah Jakarta Timur. Tapi hobbyku itu tidak berlanjut pada saat aku masuk Sekolah Menengah Atas (SMA).
Sekarang, anak-anakku Fauzan, Nauval dan Harumi aku masukkan juga ke salah satu klub renang.
Cuma Fauzan dikarenakan sekarang sekolah di Pesantren, maka dia keluar dari klubnya, walaupun sekali-kali dia masih berenang juga di sana.
Hanya Deena yang bilang dia gak mau ikutan klub renang. "Aku mau diikutkan les nari ummi dan ballet," katanya. Hohoho......anakku yang satu itu memang gemulai sekali. Okelah nanti kita coba liat-liat tempat
kursusnya ya sayaaang.....

Berkaitan dengan berenang, kebetulan klub tempat anakku berlatih termasuk yang aktif dalam mengikuti berbagai macam perlombaaan. Baik itu perlombaan antar klub renang se Jakarta Timur, Se DKI, antar sekolah, atau perlombaan tingkat Kelompok Umur (Wah .....ini sih udah mainannya piala Gubernur ), juga perlombaan tingkat Nasional dan Internasional.
Intinya mereka ingin melatih anak-anak didik mereka untuk berani dalam segi mental. Persoalan juara atau tidak juara, itu urusan kesekian....tapi jika anak-anak didik sudah bisa disiplin, berani, sportif, dan jujur dalam bertanding....hal tersebut akan membawa perubahan yang mendasar baik pada saat mereka bertanding maupun dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Bulan April ini, adalah bulan yang penuh dengan pertandingan....
Setidaknya ada 4 buah pertandingan yang boleh diikuti oleh setiap anak didik.
Termasuk juga Nauval dan Harumi..., mereka minta untuk diikut sertakan dalam pertandingan tersebut.

Nauval ikut pertandingan antar klub se Jawa Barat, pertandingan yang diadakan oleh salah satu organisasi pemuda di Jakarta dan pertandingan tingkat SD-SMP se-DKI
sedangkan Harumi hanya ikut pertandingan renang antar klub se Jawa Barat, yang kebetulan dibuka oleh wakil Gubernur Jawa Barat, Bapak Deddy Mizwar

Alhamdulillah, Harumi berhasil membawa medali perunggu untuk kategori TK-SD.....sayangnya hubby gak sempat foto Harumi waktu dikalungkan medali, karena sibuk mengacungkan 2 jempol , dan mungkin juga terpesona atas -gak nyangka anaknya jadi juara......deuuuuuhhhh-
#Sayang aku pas lagi gak bisa datang saat itu #

Ya wis...cukuplah difoto medali perunggu pas lagi dipegang di tangan abi :-(
# manyun di pojokan.....#





HANSEL AND GRETEL, WITCH HUNTERS



Sebetulnya aku dan hubby bukan movie maniac....maksudnya setiap ada film yang dirilis di bioskop pasti deh kita tonton .......oh no no no! justru belum tentu kita tonton .....kita berdua termasuk yang suka pilih-pilih tontonan di bioskop, biasanya aku dan hubby suka film  fiction, action dan fantasy.....pokoknya yang banyak menggunakan special efek deh...

Nah kebeneran, bulan lalu di bioskop sedang diputar film Hansel and Gratel, witch hunters. Secara di pikiranku langsung teringat lagi buku-buku dongeng masa kecilku....salah satunya buku dongeng Hansel and Gretel karangan Grimm Bersaudara, yang bercerita tentang dua anak yang dibuang oleh ayahnya di tengah hutan, dan akhirnya mereka menemukan rumah permen (gingerbread house) milik seorang penyihir jahat.....dst....dst....udah pada tau cerita versi dongengnya kaaaan???

Duuuuhhh...jadi kepingin banget nonton filmnya deh....
Alhasil setelah merayu-rayu hubby.....#maksudnya?????# untuk ngajakin nonton, akhirnya disepakati deh kita nonton di Gading XXI. Usai menjemput aku pertemuan FLP, kita berdua langsung menuju ke Kelapa Gading.
Film Hansel dan Gretel, witch hunters (baca yang bagian belakangnya yaaa)....mengkisahkan kelanjutan dari kisah hidup kakak beradik Hansel dan Gretel pasca lepas dari penyihir jahat. Dikisahkan bahwa mereka berdua akhirnya hidup sebagai pemburu penyihir, terutama penyihir jahat. Sudah banyak penyihir yang mati ditangan mereka....
Dikarenakan kehebatan mereka berdua memburu penyihir dan memusnahkannya, maka tak jarang banyak desa yang menyewa jasa mereka. Dilain itu ternyata Gretel masih menyimpan kenangan terhadap orangtuanya - yang selama ini mereka berdua tidak mengetahui keberadaannya-.

Nah akhirnya ternyata....kedua orangtua Hansel and Gretel memiliki pengaruh yang kuat terhadap kekuatan Hansel and Gretel dalam membasmi para penyihir jahat.....kenapa bisa begitu???
Tonton aja filmnya....:-D, gak seru banget kan kalo udah diceritain semua???
Tapi walaupun film ini diadaptasi dari dongeng anak-anak....cuma menurutku, film ini kurang pantas ditonton oleh anak-anak. Kenapa?
Karena di film ini banyak menampilkan adegan kekerasan, horor dan banyak adegan berdarah-darah pada saat perkelahian 2 jagoan melawan para penyihir jahat.....
Pokoknya kurang pantaslah ditonton anak-anak dibawah umur.......#eeeh itu menurutku yaaaa.....

Tapi dilain itu, Jeremy Renner dan Gemma Aterton kereeeeen banget loooh....:-D
suka ngeliat betapa heroiknya mereka waktu 'ciat-ciat' berantem melawan para penyihir ............
#deuuh bahasanya..............

#jadi kepingin kursus Karate.......laaaahhh apa hubungannya coba???


Btw, bulan ini ada iron man 3.....waah siap-siap colek hubby lagi..... :-D
(kali ini bawa the boys aaah.....#kalo bisa)






KANGEN................

Kangeennn....!!!!!
Tau gak readers pekan-pekan ini aku lagi galau berat?? -kayaknya sifatku gak jauh-jauh dari galau meng-galau deh :-(  #deuuh-
Biarin deh, tapi beneran banget perasaan itu memang gak bisa dibohongin ya?, kadang bagaimanapun kita berusaha menutupi dengan melakukan berbagai macam aktivitas, tetap saja perasaan itu kembali mendominasi hati kita....

Kangen sama siapa sih buuu???
eiiitsssss.....jangan prasangka yang enggak-enggak dulu yaaa....
Saat ini, aku lagi kangen berat sama anakku yang pertama, yang lagi menuntut ilmu di boarding school Husnul Khotimah (Kuningan Jawa-Barat).


Dulu saat anakku masih duduk di Sekolah Dasar, hubby pernah bertanya, apakah aku akan 'kuat' melepas kepergian anakku, jika nanti lepas Sekolah Dasar, dia melanjutkan sekolahnya di boarding school?
Waktu itu memang aku belum bisa menjawab pasti, tapi selama hampir dua tahun itu, aku mencoba untuk menata hatiku agar menjadi seorang wanita yang kuat, ikhlas melepas kepergian putra pertamaku dalam menuntut ilmu.

Seperti kata Imam Syafi'i :



Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang

Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan
Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, kan keruh menggenang

Singa jika tak tinggalkan sarang tak akan dapat mangsa
Anak panah jika tidak tinggalkan busur tak akan kena sasaran
 
Jika matahari di orbitnya tidak bergerak dan terus diam
Tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang
Bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang
Kayu Gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika hanya didalam hutan

          ----------------------------------------------------

dreamstime.com



Memang tidak sedikit teman atau saudara yang berkata bahwa aku dan hubby termasuk orangtua yang 'tega' melepas anak ke tempat yang mereka belum kenal....
"Ngapain nyekolahin anak jauh-jauh... Gak jadi patokan juga dengan menyekolahkan anak di boarding school mereka akan baik, banyak juga yang gagal, malah banyak yang kabur, karena merasa terpaksa sekolah disana. Harusnya kamu jangan memaksakan kehendak terhadap anak. Masa anak-anak itu sebaiknya dihabiskan di dekat orangtua, agar orangtua bisa mengawasi dan membimbing  mereka, nanti kamu akan kehilangan masa-masa golden age bersama mereka," begitu kebanyakan teman-teman dan kerabat menasihatiku dan hubby.
Bukan aku tidak sependapat dengan mereka, setiap keluarga pasti memiliki alasan atau tujuan tertentu untuk kebaikan dan kebahagiaan buah hati mereka, begitupun denganku dan hubby....apalagi aku termasuk orang yang gak bisa berjauhan dengan keluarga. Tapi seperti yang aku katakan diatas, aku dan hubby memiliki alasan tersendiri menyekolahkan anak-anakku di boarding school seperti itu...

Memangnya enak berjauhan dengan buah hati?? apalagi jika mereka masih dibawah umur.........
Tapi, harapanku, keinginanku untuk kebahagiaan dan masa depan mereka, mengalahkan perasaan hatiku yang terdalam -yang bagi kebanyakan orang pasti sama- ingin selalu dekat dan berkumpul bersama keluarga dan buah hati.
Hampir 3 tahun, sebelum kelulusan putraku dari sekolah dasar, aku dan hubby mendiskusikan mengenai sekolah berbasis boarding school ini terhadap anakku. Awalnya dia menolak. Akupun seperti itu, awalnya hatiku masih ragu.....nanti ajalah pas udah SMA, begitu pikirku.
Tapi lama-kelamaan kita berdiskusi, sambil jalan-jalan tiap liburan melihat beberapa boarding school. Akhirnya pada saat kelas 5 SD, anakku sudah mantap untuk masuk ke sekolahan berbasis boarding school, dia juga memilih sendiri boarding school yang akan dituju.  - setelah sebelumnya kita menyepakati ada 4 boarding school yang akan dituju- .
Setelah sepakat antara anakku, aku dan hubby, barulah kita mendaftar ke boarding school yang dimaksud.

Menitipkan anak di boarding school, bukan berarti kita lepas tanggung jawab. Peran kita sebagai orangtua terhadap perkembangan anak menurutku sangatlah penting. Bukan masalah jika kita berjauhan. Yang terpenting adalah kualitas dari setiap pertemuan, pembicaraan dan hubungan yang berlangsung. Aku memang sepakat dengan hubby, jika aku harus menitipkan anak-anakku di boarding school untuk menuntut ilmu, aku tidak ingin yang terlalu jauh....intinya mudah dicapai oleh kendaraan. Jadi sewaktu-waktu aku atau hubby datang, itu mudah dan tidak memakan waktu yang lama. 

Awal anakku masuk boarding school, hampir dua pekan sekali aku datang. Setiap kedatangan, aku harus mencari informasi mengenai kegiatan, teman, kehidupan sosial, perkembangan belajar anakku.
Aku meminta nomor telpon wali asrama, wali kamar, wali kelas, guru BP, dan musyrif ( kakak kelas yang bertugas menjadi pengawas di kamar siswa). Dan  setiap kali berkunjung aku harus memiliki informasi baru mengenai anakku.  Yang utama adalah : membuat anakku nyaman untuk bersekolah disana. Jika dia sudah merasa nyaman, maka segala aktifitasnya sudah pasti akan berimbas baik dan positif.

Oleh karena itu, setiap kali pertemuan, aku dan hubby berusaha mencari tahu, apa yang menjadi kendala atau uneg-uneg anakku. Begitu pula dengan guru-guru dan pengawas, aku dan hubby berusaha untuk dekat...agar mereka juga dapat memantau perkembangan anakku. Dan alhamdulillahnya para guru, wali asrama, wali kamar, musyrif dan para staf sangat kooperatif. Mereka juga memahami, anak-anak yang dititipkan disana masih kecil-kecil atau masih dibawah umur. Maka mereka juga mengatakan kepadaku dan hubby...tugas mereka yang utama adalah membuat nyaman para siswa untuk belajar disana, bukan terpaksa.

Dengan berlalunya waktu.....akhirnya anakku meminta aku untuk tidak sering-sering berkunjung...
"Kasihan ummi dan abi, nanti capek, kasihan juga adik-adik di Jakarta kalau sering-sering ditinggal, cukup aku ditengok sebulan sekali.... Jika aku perlu sesuatu nanti aku hubungi ummi via telp," begitu akhirnya anakku berkata     #kecup kecup kecup Fauzan sampe basah .....mmmuuuaaaahhhh#

Tapi kewajiban kita sebagai orangtua terhadap anak, yang salah satunya adalah menemani anak belajar tetap harus dilaksanakan.
Oleh karena itu setiap sebulan sekali, atau setiap kali berkunjung, hubby akan mengusahakan untuk menginap 2 - 3 hari di sana. Untuk mengajari anakku mata pelajaran yang kira-kira susah dimengerti. Walaupun di asramanya ada program 'kakak asuh', jadi siswa dibagi perkelompok-kelompok kecil dan akan punya kakak pembimbing yang berprestasi, yang nantinya mereka akan mengajari adik kelasnya. Tapi tetap saja, kadang anak-anak baru, akan ada rasa sungkan untuk bertanya....Oleh karenanya aku dan hubby sepakat untuk meluangkan waktu agak panjang jika sedang berkunjung, untuk mengajari anakku dan lebih meluangkan waktu untuk mendengarkan curhatan-curhatannya....
Anyway....mungkin itu usaha yang baru dapat aku dan hubby lakukan untuk saat ini.

Berkaitan dengan rasa kangen....ada nasihat orang tua, bahwa antar keluarga itu  ada hubungan batin. Apalagi orangtua dan anak.
Maka jika pada saat ini kita sedang memikirkan anak kita, sudah bisa dipastikan, anak kita pun akan terhubung kontak batinnya.    - maksudnya mereka juga pasti memikirkan kita....

Oleh karenanya, jika perasaan rindu menderaku...seperti saat ini.....                                            

#Fauzaaaaannnnn  i miss u , honeeeeeyyyy#

-ya ampuuuunnnn berisik banget ya, ibu yang satu ini-

Langkah Pertama : -Berdoa, agar anakku selalu sehat wal' afiat, dan dimudahkan segala urusannya   
Kedua                 : -Ambil telpon, dan segera menelpon   :-D
Ketiga                 : - Liat jadwal, siap-siap berkunjung ke sana -deuuuuuh-
:-D

Sudah hampir setahun anakku bersekolah disana....dan alhamdulillah aku dan hubby melihat perkembangan yang positif. Mungkin juga, karena aku membiasakan segala sesuatu harus dikomunikasikan atau dibicarakan...apapun itu. Terlepas tadinya anakku bilang gak betah...sampai sekarang dia bilang betah dan sudah punya guru favorit serta sahabat, dan akupun berusaha mencari informasi mengenai hal tersebut. #Biar enak kan nanti ngobrolnya..........

Semoga, apa yang aku dan hubby harapkan untuk semua buah hatiku, akan dapat dimengerti dan  diterima dengan baik oleh mereka semua......dan seperti kata seorang ulama besar : Imam Syafi'i " Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang". Semoga hal itu pula yang nantinya akan didapatkan oleh semua anak-anakku dalam berjauhannya mereka dariku untuk menuntut ilmu..... :-*

mmuaaah....mmmuuuaaaahhh....  *cintanya ummi*



Lagi jalan-jalan ke Plaza Cirebon
 
       

Jadi model cover majalah pesantren    #OMG   Fauzaaaannnn!!!



Kehidupan di Asrama

Kerja bakti setiap Jum'at  #cemungguuuddd sayaaangg!!

Belajar mandiri



Makan Empal Gentong kesukaannya


Foto dari rumah kontrakan di Kuningan :-D



suasananya........#deuuuh


Tetangga samping kontrakan...
Belum mandi tuuuuuhhhh :-D



Dua jagoanku....#my Precious..