Sunday, April 21, 2013

KANGEN................

Kangeennn....!!!!!
Tau gak readers pekan-pekan ini aku lagi galau berat?? -kayaknya sifatku gak jauh-jauh dari galau meng-galau deh :-(  #deuuh-
Biarin deh, tapi beneran banget perasaan itu memang gak bisa dibohongin ya?, kadang bagaimanapun kita berusaha menutupi dengan melakukan berbagai macam aktivitas, tetap saja perasaan itu kembali mendominasi hati kita....

Kangen sama siapa sih buuu???
eiiitsssss.....jangan prasangka yang enggak-enggak dulu yaaa....
Saat ini, aku lagi kangen berat sama anakku yang pertama, yang lagi menuntut ilmu di boarding school Husnul Khotimah (Kuningan Jawa-Barat).


Dulu saat anakku masih duduk di Sekolah Dasar, hubby pernah bertanya, apakah aku akan 'kuat' melepas kepergian anakku, jika nanti lepas Sekolah Dasar, dia melanjutkan sekolahnya di boarding school?
Waktu itu memang aku belum bisa menjawab pasti, tapi selama hampir dua tahun itu, aku mencoba untuk menata hatiku agar menjadi seorang wanita yang kuat, ikhlas melepas kepergian putra pertamaku dalam menuntut ilmu.

Seperti kata Imam Syafi'i :



Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang

Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan
Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, kan keruh menggenang

Singa jika tak tinggalkan sarang tak akan dapat mangsa
Anak panah jika tidak tinggalkan busur tak akan kena sasaran
 
Jika matahari di orbitnya tidak bergerak dan terus diam
Tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang
Bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang
Kayu Gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika hanya didalam hutan

          ----------------------------------------------------

dreamstime.com



Memang tidak sedikit teman atau saudara yang berkata bahwa aku dan hubby termasuk orangtua yang 'tega' melepas anak ke tempat yang mereka belum kenal....
"Ngapain nyekolahin anak jauh-jauh... Gak jadi patokan juga dengan menyekolahkan anak di boarding school mereka akan baik, banyak juga yang gagal, malah banyak yang kabur, karena merasa terpaksa sekolah disana. Harusnya kamu jangan memaksakan kehendak terhadap anak. Masa anak-anak itu sebaiknya dihabiskan di dekat orangtua, agar orangtua bisa mengawasi dan membimbing  mereka, nanti kamu akan kehilangan masa-masa golden age bersama mereka," begitu kebanyakan teman-teman dan kerabat menasihatiku dan hubby.
Bukan aku tidak sependapat dengan mereka, setiap keluarga pasti memiliki alasan atau tujuan tertentu untuk kebaikan dan kebahagiaan buah hati mereka, begitupun denganku dan hubby....apalagi aku termasuk orang yang gak bisa berjauhan dengan keluarga. Tapi seperti yang aku katakan diatas, aku dan hubby memiliki alasan tersendiri menyekolahkan anak-anakku di boarding school seperti itu...

Memangnya enak berjauhan dengan buah hati?? apalagi jika mereka masih dibawah umur.........
Tapi, harapanku, keinginanku untuk kebahagiaan dan masa depan mereka, mengalahkan perasaan hatiku yang terdalam -yang bagi kebanyakan orang pasti sama- ingin selalu dekat dan berkumpul bersama keluarga dan buah hati.
Hampir 3 tahun, sebelum kelulusan putraku dari sekolah dasar, aku dan hubby mendiskusikan mengenai sekolah berbasis boarding school ini terhadap anakku. Awalnya dia menolak. Akupun seperti itu, awalnya hatiku masih ragu.....nanti ajalah pas udah SMA, begitu pikirku.
Tapi lama-kelamaan kita berdiskusi, sambil jalan-jalan tiap liburan melihat beberapa boarding school. Akhirnya pada saat kelas 5 SD, anakku sudah mantap untuk masuk ke sekolahan berbasis boarding school, dia juga memilih sendiri boarding school yang akan dituju.  - setelah sebelumnya kita menyepakati ada 4 boarding school yang akan dituju- .
Setelah sepakat antara anakku, aku dan hubby, barulah kita mendaftar ke boarding school yang dimaksud.

Menitipkan anak di boarding school, bukan berarti kita lepas tanggung jawab. Peran kita sebagai orangtua terhadap perkembangan anak menurutku sangatlah penting. Bukan masalah jika kita berjauhan. Yang terpenting adalah kualitas dari setiap pertemuan, pembicaraan dan hubungan yang berlangsung. Aku memang sepakat dengan hubby, jika aku harus menitipkan anak-anakku di boarding school untuk menuntut ilmu, aku tidak ingin yang terlalu jauh....intinya mudah dicapai oleh kendaraan. Jadi sewaktu-waktu aku atau hubby datang, itu mudah dan tidak memakan waktu yang lama. 

Awal anakku masuk boarding school, hampir dua pekan sekali aku datang. Setiap kedatangan, aku harus mencari informasi mengenai kegiatan, teman, kehidupan sosial, perkembangan belajar anakku.
Aku meminta nomor telpon wali asrama, wali kamar, wali kelas, guru BP, dan musyrif ( kakak kelas yang bertugas menjadi pengawas di kamar siswa). Dan  setiap kali berkunjung aku harus memiliki informasi baru mengenai anakku.  Yang utama adalah : membuat anakku nyaman untuk bersekolah disana. Jika dia sudah merasa nyaman, maka segala aktifitasnya sudah pasti akan berimbas baik dan positif.

Oleh karena itu, setiap kali pertemuan, aku dan hubby berusaha mencari tahu, apa yang menjadi kendala atau uneg-uneg anakku. Begitu pula dengan guru-guru dan pengawas, aku dan hubby berusaha untuk dekat...agar mereka juga dapat memantau perkembangan anakku. Dan alhamdulillahnya para guru, wali asrama, wali kamar, musyrif dan para staf sangat kooperatif. Mereka juga memahami, anak-anak yang dititipkan disana masih kecil-kecil atau masih dibawah umur. Maka mereka juga mengatakan kepadaku dan hubby...tugas mereka yang utama adalah membuat nyaman para siswa untuk belajar disana, bukan terpaksa.

Dengan berlalunya waktu.....akhirnya anakku meminta aku untuk tidak sering-sering berkunjung...
"Kasihan ummi dan abi, nanti capek, kasihan juga adik-adik di Jakarta kalau sering-sering ditinggal, cukup aku ditengok sebulan sekali.... Jika aku perlu sesuatu nanti aku hubungi ummi via telp," begitu akhirnya anakku berkata     #kecup kecup kecup Fauzan sampe basah .....mmmuuuaaaahhhh#

Tapi kewajiban kita sebagai orangtua terhadap anak, yang salah satunya adalah menemani anak belajar tetap harus dilaksanakan.
Oleh karena itu setiap sebulan sekali, atau setiap kali berkunjung, hubby akan mengusahakan untuk menginap 2 - 3 hari di sana. Untuk mengajari anakku mata pelajaran yang kira-kira susah dimengerti. Walaupun di asramanya ada program 'kakak asuh', jadi siswa dibagi perkelompok-kelompok kecil dan akan punya kakak pembimbing yang berprestasi, yang nantinya mereka akan mengajari adik kelasnya. Tapi tetap saja, kadang anak-anak baru, akan ada rasa sungkan untuk bertanya....Oleh karenanya aku dan hubby sepakat untuk meluangkan waktu agak panjang jika sedang berkunjung, untuk mengajari anakku dan lebih meluangkan waktu untuk mendengarkan curhatan-curhatannya....
Anyway....mungkin itu usaha yang baru dapat aku dan hubby lakukan untuk saat ini.

Berkaitan dengan rasa kangen....ada nasihat orang tua, bahwa antar keluarga itu  ada hubungan batin. Apalagi orangtua dan anak.
Maka jika pada saat ini kita sedang memikirkan anak kita, sudah bisa dipastikan, anak kita pun akan terhubung kontak batinnya.    - maksudnya mereka juga pasti memikirkan kita....

Oleh karenanya, jika perasaan rindu menderaku...seperti saat ini.....                                            

#Fauzaaaaannnnn  i miss u , honeeeeeyyyy#

-ya ampuuuunnnn berisik banget ya, ibu yang satu ini-

Langkah Pertama : -Berdoa, agar anakku selalu sehat wal' afiat, dan dimudahkan segala urusannya   
Kedua                 : -Ambil telpon, dan segera menelpon   :-D
Ketiga                 : - Liat jadwal, siap-siap berkunjung ke sana -deuuuuuh-
:-D

Sudah hampir setahun anakku bersekolah disana....dan alhamdulillah aku dan hubby melihat perkembangan yang positif. Mungkin juga, karena aku membiasakan segala sesuatu harus dikomunikasikan atau dibicarakan...apapun itu. Terlepas tadinya anakku bilang gak betah...sampai sekarang dia bilang betah dan sudah punya guru favorit serta sahabat, dan akupun berusaha mencari informasi mengenai hal tersebut. #Biar enak kan nanti ngobrolnya..........

Semoga, apa yang aku dan hubby harapkan untuk semua buah hatiku, akan dapat dimengerti dan  diterima dengan baik oleh mereka semua......dan seperti kata seorang ulama besar : Imam Syafi'i " Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang". Semoga hal itu pula yang nantinya akan didapatkan oleh semua anak-anakku dalam berjauhannya mereka dariku untuk menuntut ilmu..... :-*

mmuaaah....mmmuuuaaaahhh....  *cintanya ummi*



Lagi jalan-jalan ke Plaza Cirebon
 
       

Jadi model cover majalah pesantren    #OMG   Fauzaaaannnn!!!



Kehidupan di Asrama

Kerja bakti setiap Jum'at  #cemungguuuddd sayaaangg!!

Belajar mandiri



Makan Empal Gentong kesukaannya


Foto dari rumah kontrakan di Kuningan :-D



suasananya........#deuuuh


Tetangga samping kontrakan...
Belum mandi tuuuuuhhhh :-D



Dua jagoanku....#my Precious..

 

No comments:

Post a Comment